Sabtu, 05 Januari 2013

0 Cara Asyik Diet Untuk Diabetes

Lenny Lestari Gitamara bisa bernapas lega. Kini, pengidap diabetes melitus itu tak harus repot menduga-duga asupan kalori untuk tubuhnya. Sebab, dari dokter yang merawatnya, warga Depok, Jawa Barat, ini mendapat rekomendasi untuk menggunakan alat khusus penghitung kalori. Alat yang bisa diklik di Internet itu bernama MyFoodAdvisor, yang dirilis American Diabetes Association.



Lantaran gagap teknologi, untuk mengecek jenis makanan dan kandungan gizinya, ia minta bantuan putrinya. “Saya tinggal memasukkan jenis makanannya, lalu muncul kandungan gizi secara lengkap dalam makanan tersebut,” ujar perempuan 60 tahun ini di kediamannya, Senin pekan lalu.

Diet memang menjadi salah satu instruksi utama dari dokter sebelum menyarankan penggunaan obat bagi pasien diabetes. Namun, diet acap kali menjadi kendala tersendiri bagi sebagian orang. “Saya agak sulit diet karena suka sekali ngemil,” ujar Halimah Juariyah, 59 tahun, penderita diabetes awal, saat diwawancarai terpisah.

Selain alasan tidak biasa, diet bisa memusingkan karena mereka wajib menakar jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Bila si pengidap tidak sering berkonsultasi ke dokter gizi klinis atau pakar diet, makanan yang mereka konsumsi dapat berdampak buruk. Alhasil, diet tak selalu menjadi solusi yang efektif karena sulit dilakukan bagi orang seperti Halimah. “Kami juga kepingin makan seperti orang normal, walau sedikit jumlahnya,” katanya.

Untuk memandu diet para diabetesi itulah keberadaan MyFoodAdvisor sangat membantu. Program ini telah mendata sekitar 5.000 jenis dan bahan makanan, lengkap dengan jumlah kalori, kandungan lemak, gula, serta beberapa zat penting lainnya, baik yang dibutuhkan maupun yang membahayakan penderita diabetes.

Dengan program ini, pengidap diabetes dapat secara bebas mengakses data makanan yang diinginkan. Caranya, pasien tinggal mengetikkan jenis makanan apa yang diinginkan ke dalam program yang disebut Explore Foods untuk melihat kandungan gizinya. Bahkan, dengan Explore Foods, pengguna bisa mencari jenis daging yang tepat atau mencari jenis buah yang tinggi serat.

“Caranya mudah, tinggal ketik saja nama makanannya dalam bahasa Inggris, lalu masukkan ke program yang bernama Explore Foods,” ujar Lenny. Setelah nama jenis dan bahan makanan dimasukkan, tunggu beberapa saat, maka kandungan nutrisi beserta takaran makanan langsung muncul di layar komputer.

Dalam mempersiapkan makanan, penderita diabetes juga dapat menggunakan salah satu program dalam My Food Advisor, yang disebut Recipe. Program ini menyediakan beberapa jenis resep makanan bagi penderita diabetes, meski yang disediakan tidak menjamah resep makanan di seluruh dunia. Program ini juga menyimpan jurnal pribadi mengenai cara berdiet, tujuan, serta kondisi kesehatan penderita diabetes. Caranya sama dengan penggunaan akun media sosial lainnya seperti Facebook atau Twitter, penderita cukup membuat akun dan mencatatkan kondisi kesehatannya secara online.

Penggunaan My Food Advisor sudah direkomendasikan Asosiasi Diabetes Amerika untuk kalangan awam sejak beberapa tahun lalu. Meski program ini berasal dari Amerika, pasien dari mana saja bebas memanfaatkannya. Biasanya program penghitung kalori ini hanya ditujukan untuk program diet. “Saya menggunakan program MyFoodAdvisor untuk mengetahui kadar gula saya walau saya bukanlah penderita diabetes,” ujar Linda Watson, salah satu pengguna program ini, dalam jurnal dietnya.

Selain MyFoodAdvisor yang diperuntukkan bagi pasien diabetes, ada pula beberapa program penghitung kalori makanan lainnya, seperti Nutrition Data dan Calorieking. Mereka yang menggunakan alat ini kebanyakan adalah pekerja yang tidak memiliki banyak waktu untuk berkonsultasi ke dokter gizi.

sumber 

0 Cara Hindari Makan Jelang Tidur


Salah satu cara paling gampang supaya langsing adalah tidak makan malam. Banyak ahli gizi percaya berhenti makan setelah jam 18.00 atau setidaknya tidak makan dalam waktu tiga jam sebelum waktu tidur sebagai cara efektif mengurangi berat badan.

Namun sulit menolak makan setelah melewati hari sibuk. Apalagi waktu makan siang sudah lama berlalu dan Anda tak sempat sarapan pagi karena mengejar waktu. Tetapi ada cara mudah mengurangi nafsu makan itu.

1. Makanlah sup atau kuah sup untuk makan malam.

Zat cair dalam sup dan kuahnya dapat mengisi perut dan menghindari makan berlebih. Kuahnya pun dapat menunda nafsu makan untuk waktu cukup lama. Tapi, kuah dan sup itu tidak boleh mengandung bumbu-bumbu tajam. Karena bumbu itu justru meningkatkan nafsu makan.

2. Makanlah cemilan buah
Makanlah yoghurt atau apel. Saat memakan buah apel, pastikan Anda memakan bijinya. Biji apel mengandung yodium yang cukup untuk sehari. Hal ini dapat menghambat keinginan seseorang untuk makan.


3. Minumlah banyak air sebelum tidur

Segelas air putih, air jeruk hangat atau jus tomat dapat mengenyangkan perut dalam beberapa jam. Waktu ini dapat digunakan untuk menyikat gigi dan langsung tidur.

4. Manisan buah lawan rasa lapar

Manisan ringan dari buah tin dan buah prem dapat mengecoh nafsu makan. Tuang tiga liter air ke dalam setengah kilogram buah kemudian didihkan hingga air menguap menjadi sekitar dua setengah kilogram. Semangkuk manisan cukup untuk melupakan nafsu makan selama beberapa jam.

5. Makanlah susu bubuk

Memakan sesendok kecil susu bubuk tanpa lemak dapat menyelamatkanmu dari rasa lapar yang sangat.

6. Kacang dan kentang beri rasa kenyang

Rasa kenyang dapat diperoleh hanya dengan memakan beberapa kacang saja. Selain dari kacang, dua potong kentang berukuran sedang juga cukup memenuhi perutmu.

7. Mandi air hangat

Mandi dengan air hangat dapat memberikan rasa kantuk, santai, dan menghilangkan rasa lapar. Bahkan lebih baik lagi bila air ditambahkan sedikit garam dan beberapa tetes sari minyak buah anggur, lemon, jeruk, atau minyak buah lain.

8. Melakukan kegiatan

Berjalan-jalan atau melakukan aktivitas sebelum pergi tidur sangat membantu menghilangkan nafsu makan.

sumber 

0 Cara Mudah Membantu Anak Yang Susah Baca

Jika Anda mempunyai anak yang mengalami disleksia (susah membaca), ada sebuah cara mudah untuk membantunya. Penelitian yang dilakukan di Italia menunjukkan bahwa memperlebar jarak antarhuruf dalam sebuah kata bisa meningkatkan kecepatan dan akurasi membaca mereka

Kemajuan teknologi telah memungkinkan cara ini dilakukan terhadap buku elektronik, sehingga memungkinkan dilakukannya manipulasi teks. Demikian diungkapkan para ahli.

Para ilmuwan dari University of Padua di Italia menganalisis 34 anak berkebangsaan Italia dan 40 anak berkebangsaan Prancis yang mengalami disleksia dan berusia antara delapan hingga 14 tahun. Mereka menemukan bahwa memperlebar jarak antarhuruf bisa membantu para siswa tersebut 20 persen lebih baik dalam akurasi membaca teks.

“Kami terkejut dengan bermanfaatnya jarak antarhuruf,” kata ketua peneliti, Marco Zorzi, profesor psikologi dan kecerdasan artifisial, seperti dikutip Health Day.

“Kenaikan rata-rata dalam kecepatan membaca setara dengan yang diobservasi selama satu tahun dan mengurangi separuh kesalahan saat berbicara untuk dirinya sendiri,” ujar Zorzi. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PNAS.

Disleksia merupakan ketidakmampuan yang berbasis bahasa, yang disebabkan oleh kesulitan belajar mengenali kata-kata tertulis. Gangguan ini diperkirakan mempengaruhi lima persen anak-anak usia sekolah. Begitu kata para peneliti. Di antara bentuk disleksia ini adalah anak-anak yang membutuhkan waktu satu tahun untuk membaca huruf atau angka tertentu, sementara anak lain hanya membutuhkan waktu dua hari.

Manipulasi jarak (spasi) didasarkan pada fenomena yang dikenal sebagai “visual cwording”, yakni sebuah huruf lebih sulit diidentifikasi ketika posisinya berdekatan dan dikelilingi oleh huruf-huruf lain. Kondisi tersebut biasanya berpengaruh pada orang dengan disleksia karena mengenal huruf merupakan basis dalam membaca.

“Hal ini menjelaskan bahwa untuk orang disleksia, masalah (jarak antarhuruf) ini menjadi lebih kritis. Diperlukan jarak yang bagus dari huruf-huruf di berbagai tempat dan untuk setiap orang jarak tersebut berbeda-beda,” kata Guinevera Eden, Direktur Center for Study of Learning dan profesor pediatrik di Georgetown University di Washington DC.

Kemajuan teknologi saat ini telah memungkinkan dibuatnya strategi yang membantu orang dengan disleksia. Di antaranya buku-buku teks, dokumen riset dan novel yang bisa diperoleh secara digital atau dalam bentuk elektronik. “Dengan teknologi yang ada saat ini untuk mengajari anak-anak membaca, informasi ini menjadi sangat penting. Banyak sekolah dengan anak-anak disleksia memanfaatkan teknologi untuk mengubah buku cetak mereka, sehingga lebih mengakomodasi anak-anak tersebut,” kata Eden lagi.


sumber
 

RATUSAN-CARA Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates