Minggu, 23 Desember 2012

0 Cara Diet Yang Tepat



Bila ingin menurunkan berat badan secara sehat, bukan hanya massa tubuh yang diukur, melainkan juga berat lemak yang ada di dalam tubuh.

Sebab, menurut dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Samuel Oetoro, penurunan berat badan yang sehat bukanlah mengurangi berat tubuh, melainkan berat lemak dalam tubuh.

"Berat lemaknya yang harus dipangkas," ujar Samuel Oetoro dalam peluncuran buku, Bye Bye Big di Jakarta, Selasa, 11 September 2012.

Selama ini, menurunkan massa tubuh adalah hal yang mudah. Samuel mencontohkan menurunkan berat badan dengan cara minum obat kurus yang dapat mengurangi jumlah kandungan air dalam tubuh. "Bisa turun sampai lima kilogram dalam beberapa hari. Tapi sehabis itu, jangan bayangkan kondisi Anda akan seperti apa," ujarnya.

Jumlah penurunan berat badan yang ideal, menurut Samuel, hanya boleh dilakukan dalam rentang 0,5-1 kilogram dalam waktu seminggu atau 2-4 kilogram sebulan. Bila lebih dari itu, tubuh manusia akan mengalami risiko kinerja yang tidak beraturan. "Artinya dijaga jangan sampai ada komplikasi yang terjadi," kata Samuel.

Komplikasi yang dimaksud Samuel di sini adalah akibat metabolisme tubuh yang berubah terlalu cepat. Ia mencontohkan, salah satu bahaya berat badan terlalu cepat diturunkan adalah kadar asam urat dan trigliserida yang dengan cepat meningkat. Pasalnya, saat berat badan diturunkan, zat yang dipecah adalah lemak.

Pemecahan lemak ini meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh. Karena meningkat, sebagian trigliserid masuk ke dalam darah. "Trigliserida yang masuk ke dalam darah ini menyebabkan darah menjadi lebih kental, inilah yang mengakibatkan penyumbatan di pembuluh darah, dan orang bisa terkena stroke," ujar Samuel.

Karena itu, penting bagi setiap orang, sebelum menurunkan berat badan memeriksakan kadar lemak dalam tubuh. Idealnya pemeriksaan lemak dilakukan sebulan sekali.

Jumlah lemak dalam tubuh setiap orang berbeda-beda. Secara normal, jumlah lemak dalam tubuh perempuan 20-27 persen dari berat tubuh. Sedangkan laki-laki 15-20 persen dari berat tubuh.

Penurunan berat badan yang ideal harus dibarengi dengan berolahraga. Jenis olahraga yang dilakukan juga harus sesuai dengan keadaan tubuh. Samuel mencontohkan, olahraga yang dilakukan orang obesitas berat tidak boleh yang sifatnya memberi beban, misalnya berlari atau berjalan kaki.

"Berenang akan lebih baik karena tidak memberi tekanan. Kalau mereka berlari atau berjalan lututnya bisa rusak," ujarnya.


sumber : Tempo  

Baca Artikel Lainnya:

 

RATUSAN-CARA Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates